Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai marketer
ulung,tetapi juga sebagai pemimpin agung dan manajer khandal dalam
berbagai bidang yang tidak ada tandingannya, sehingga berhasil
menyatukan kabilah kabilah Arab yang sebelumnya terpecah belah menjadi
suatu bangsa yang bersatu secara utuh hingga menjadi kekuatan yang amat
kuat ditengah negara di daya waktu itu,yakni Romawi dan
Parsia.Sebelumnya bangsa Arab hanya menjadi bahan tertawaan bangsa
bangsa Yunani,Romawi,Parsia.Bangsa Arab sebelum islam hanya terdiri dari
berbagai kabilah atau suku yang hanya tunduk kepada kepala sukunya
sendiri,sehingga mereka sangat lemah karena tenggelam dalam berbagai
konflik internnya sendiri.Dalam sejarah diketahui bahwa mereka
seringkali berperang dengan kabilah Arab lainnya hanya karena masalah
sepele,seperti karena masalah hewan ternak saja bisa menjadi faktor
penyebab utama terjadi perang saudara.Peperangan antar kabilah yang
biasanya berlangsung pada siang hari itu karena memperebutkan
kepemimpinan,sumber sumber air,dan padang rumput untuk pengembalaan
ternak ternak mereka.Konflik tersebut seringkali menyebabkan peperangan
yang menumpah darah .Dan peperangan tersebut akan berakhir dengan
sendirinya jika malam tiba,makanya peperangan itu sering disebut juga
sebagai hari hari bangsa Arab.
Peperangan itu ada kalanya dinamakan sesuai nama lokasi terjadinya atau
nama sumber air yang menjadi penyebabnya,seperti perang ‘Ain
Abagh,perang Zi qar,dan perang Syib Jabalah.Dan juga dinamakan dengan
nama orang ,hewan atau apa saja yang menjadi latar belakang terjadinya
peperangan tersebut,seperti perang al Basus(nama seorang wanita tua,al
Basus)dan perang Dahis wa al Gabra(nama kuda jantan dan unta
betina,Dahis dan al Gabra).Peperangan antar kabilah Arab tersebut sudah
sering terjadi,sehingga bisa disebutkan peperangan seperti itu
dikalangan kabilah kabilah Arab sudah menjadi tradisi.Ketika Muhammad
SAW masih remaja konflik konflik antar kabilah Arab masih saja
terjadi,yang berhasil diselesaikan oleh beliau dengan
mengagumkan.Pada saat hajarul aswad tergeser dari posisinya semula
karena banjir besar melanda kota Mekkah,maka semua kabilah Arab
menginginkan hanya kabilahnya saja yang akan memeperbaiki kerusakan
ka’bah tersebut.Dalam konteks itu nyaris terjadi peperangan antar
kabilah ARab,karena memeperebutkan proses rehabilisasi batu hitam
tersebut.Namun kemudian kepala kepala suku (kabilah)itu memutuskan siapa
yang berhak meletakkan batu hitam (hajar aswad)itu keposisinya
semula,adalah orang yang selalu paling terdahulu ada di mesjidil al
Haram di kota Mekkah.Nah,mereka mengutuskan wakil wakilnya dari setiap
kabilah Arab untuk menyaksikan orang yang selalu pertama sekali memasuki
Mesjidi al Haram itu.Setelah beberapa waktu lamanya mereka
mengintai dan menyaksikan siapa yang akan menjadi hakim untuk
menyelesaikan masalah mereka ,sesuai solusi yang diputuskan dalam
musyawarah di Darud Nadwah tersebut.Ketika mereka mengamatinya dengan
seksama selama beberapa waktu lamanya,bahwa yang senantiasa dululuan
berada di Mesjid al Haram adalah seorang remaja yang tidak pernah
berdusta hingga digelar dengan al Amin.Maka ditetapkanlah bahwa yang
menjadi hakim untuk mengentaskan pertikaian mereka adalah Muhammad
SAW.Berdasarkan ketetapan kepala kepala suku Arab di Darun
Nadwah(parlemen Arab sebelum islam)maka Muhammad SAW meskipun waktu
itu sangat muda ,tampil kedepan menjadi seorang hakim yang adil ,jujur
untuk mengentaskan pertikaian antara kabilah kabilah Arab .Dengan
sangat ramah dan lemah lembut Muhammad SAW minta kepada tokoh tokoh Arab
untuk memberikan sepotong kain kepada beliau,lalu kain tersebut
dihamparkan dan Muhammad SAW mengambil batu hitam tersebut dan
meletakkannya keatas kain itu.Kemudian beliau menyeruh setiap kepala
suku kabilah Arab yang bertikai itu bersama sama mengangkat kain yang
berisi batu hitam tersebut .Selanjutnya dengan tangannya sendiri
,Muhammad SAW mengambil batu hitam itu lalu meletakkannya keposisinya
semula.Dan selesailah tugas beliau sebagai hakim ,yang disambut
gembira oleh kabilah kabilah Arab yang sebelumnya nyaris menumpahkan
darah sesamanya.Kebijakan Muhammad SAW diterima dengan baik oleh para
tokoh kabilah Arab yang lebih senior dan kharismatik
tersebut.Kepemimpinan Muhammad SAW sudah tampak sejak beliau belum
diangkat menjadi utusan Allah,serta beliau berhasil menjadi manajer yang
bisa menyelesaikan suatu konflik dengan sangat adil dan
bijaksana.Sehingga Muhammad SAW dijuluki “al Amin”oleh kabilah kabilah
Arab ,yang merupakan salah satu kebijakan juridis yang sangat
mengagumkan yang dipraktikkan dengan amat brilian dikala belahan dunia
lainnya masih mempraktikkan kebiadaban,kekejian,kekejaman yang kuat atas
pihak yang lemah.
Barangkali sebuah hadist berikut yang diriwayatkan oleh
Amad,Tirmizi,Nasa’i dan Darimy dari cucu beliau ,Hasan bin Ali bin Abi
Thalib merupakan bukti kehebatannya baik sebagai pemimpin maupun
manajer :Nabi Muhammad SAW bersabda:”Tinggalkanlah apa apa yang
meragukanmu dan berbaliklah kepada apa apa yang tidak
meragukanmu.Kebenaran adalah ketenangan ,dan kepalsuan adalah keragu
raguan”.Pada hadist lainnya beliau bersabda pula”Apabila amanat disia
siakan ,maka tunggulah kehancurannya,berkata seseorang:bagaimana caranya
menyia nyiakan amanat ya Rasulullah ? Rasulullah bersabda:apabila
diserahkan sesuatu pekerjaan kepada yang bukan ahlinya,maka tunggulah
kehancurannya”(H.R Bukhari).Dan hal ini dikuatkan oleh Al Qur’an
sebagai berikut”Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya”(QS,17:36).Nah demikanlah serba sedikit mengenai
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sebagai manajer yang tidak ada duanya
itu.Rasulullah,Muhammad SAW diutus untuk memperbaiki akhlaq moral
umat manusia dalam berbagai aspek sosial kehidupannya di alam fana
ini,spaya selaras dan serasi dengan perintah Azza wajalla.
0 komentar:
Posting Komentar