Sabtu, 28 Juli 2012

Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai marketer ulung,tetapi juga sebagai pemimpin agung  dan  manajer khandal  dalam berbagai bidang  yang tidak ada tandingannya, sehingga berhasil menyatukan kabilah kabilah Arab yang  sebelumnya terpecah belah menjadi suatu bangsa yang  bersatu secara utuh hingga menjadi kekuatan yang amat kuat  ditengah negara di daya waktu itu,yakni Romawi dan Parsia.Sebelumnya  bangsa Arab hanya menjadi bahan tertawaan bangsa bangsa Yunani,Romawi,Parsia.Bangsa Arab sebelum islam hanya terdiri dari berbagai kabilah atau suku yang hanya tunduk kepada kepala sukunya sendiri,sehingga mereka sangat lemah karena tenggelam dalam berbagai konflik internnya sendiri.Dalam sejarah diketahui bahwa  mereka  seringkali berperang dengan kabilah Arab lainnya hanya karena masalah sepele,seperti karena masalah hewan ternak  saja bisa menjadi faktor penyebab utama terjadi perang saudara.Peperangan antar kabilah yang biasanya berlangsung pada siang hari itu karena memperebutkan kepemimpinan,sumber sumber air,dan padang rumput untuk pengembalaan ternak ternak mereka.Konflik tersebut seringkali menyebabkan peperangan yang menumpah darah .Dan peperangan tersebut akan berakhir dengan sendirinya  jika malam tiba,makanya peperangan itu sering disebut juga sebagai hari hari bangsa Arab.
Peperangan itu ada kalanya dinamakan sesuai nama lokasi terjadinya atau nama sumber air yang menjadi penyebabnya,seperti perang ‘Ain Abagh,perang Zi qar,dan perang Syib Jabalah.Dan juga dinamakan dengan nama orang ,hewan  atau apa saja yang menjadi latar belakang terjadinya peperangan tersebut,seperti perang al Basus(nama seorang wanita tua,al Basus)dan perang Dahis wa al Gabra(nama kuda jantan dan unta betina,Dahis dan al Gabra).Peperangan antar kabilah Arab tersebut sudah sering terjadi,sehingga bisa disebutkan peperangan seperti itu dikalangan kabilah kabilah Arab sudah menjadi tradisi.Ketika Muhammad SAW masih remaja konflik konflik antar kabilah Arab masih saja terjadi,yang berhasil  diselesaikan  oleh  beliau dengan mengagumkan.Pada saat hajarul aswad tergeser dari posisinya semula karena banjir besar melanda kota Mekkah,maka semua kabilah Arab menginginkan hanya kabilahnya saja yang akan memeperbaiki kerusakan ka’bah tersebut.Dalam konteks itu nyaris terjadi peperangan antar kabilah ARab,karena  memeperebutkan proses rehabilisasi  batu hitam tersebut.Namun kemudian kepala kepala suku (kabilah)itu memutuskan siapa yang berhak meletakkan batu hitam (hajar  aswad)itu keposisinya semula,adalah orang yang selalu paling terdahulu ada di mesjidil  al Haram di kota Mekkah.Nah,mereka mengutuskan wakil wakilnya dari  setiap kabilah Arab untuk menyaksikan orang yang selalu pertama sekali memasuki Mesjidi   al   Haram itu.Setelah beberapa waktu lamanya mereka mengintai dan menyaksikan siapa yang akan menjadi hakim untuk menyelesaikan masalah mereka ,sesuai solusi yang diputuskan dalam musyawarah di Darud Nadwah  tersebut.Ketika mereka  mengamatinya  dengan seksama selama beberapa waktu lamanya,bahwa   yang  senantiasa dululuan berada di Mesjid  al Haram adalah seorang remaja yang tidak pernah berdusta hingga digelar dengan al Amin.Maka ditetapkanlah bahwa yang menjadi hakim untuk mengentaskan pertikaian mereka adalah Muhammad SAW.Berdasarkan  ketetapan kepala kepala suku Arab di Darun Nadwah(parlemen Arab  sebelum islam)maka Muhammad SAW  meskipun waktu itu sangat muda ,tampil kedepan menjadi seorang hakim yang adil ,jujur untuk mengentaskan pertikaian antara kabilah kabilah Arab  .Dengan sangat ramah dan lemah lembut Muhammad SAW minta kepada tokoh tokoh Arab untuk memberikan sepotong kain kepada beliau,lalu kain tersebut dihamparkan dan Muhammad SAW  mengambil batu hitam tersebut dan meletakkannya keatas kain itu.Kemudian beliau menyeruh setiap kepala suku kabilah Arab  yang bertikai itu bersama sama mengangkat kain yang berisi batu hitam tersebut .Selanjutnya dengan tangannya sendiri ,Muhammad SAW mengambil batu hitam itu lalu meletakkannya keposisinya semula.Dan selesailah tugas beliau sebagai hakim ,yang disambut gembira   oleh kabilah kabilah Arab yang  sebelumnya nyaris menumpahkan darah sesamanya.Kebijakan Muhammad SAW  diterima dengan baik oleh para tokoh kabilah Arab yang lebih senior  dan  kharismatik tersebut.Kepemimpinan Muhammad SAW sudah tampak sejak beliau belum diangkat menjadi utusan Allah,serta beliau berhasil menjadi manajer yang bisa menyelesaikan suatu konflik dengan sangat adil dan bijaksana.Sehingga Muhammad SAW  dijuluki “al Amin”oleh kabilah kabilah Arab ,yang merupakan salah satu kebijakan juridis yang sangat mengagumkan yang dipraktikkan dengan amat brilian dikala belahan dunia lainnya masih mempraktikkan kebiadaban,kekejian,kekejaman yang kuat atas pihak yang lemah.
Barangkali  sebuah hadist berikut yang diriwayatkan oleh Amad,Tirmizi,Nasa’i dan Darimy dari cucu beliau ,Hasan bin Ali bin Abi Thalib  merupakan bukti kehebatannya baik sebagai pemimpin maupun manajer :Nabi Muhammad SAW bersabda:”Tinggalkanlah apa apa yang meragukanmu dan berbaliklah kepada apa apa yang tidak meragukanmu.Kebenaran adalah ketenangan ,dan kepalsuan adalah keragu raguan”.Pada hadist lainnya beliau bersabda pula”Apabila amanat disia siakan ,maka tunggulah kehancurannya,berkata seseorang:bagaimana caranya menyia nyiakan amanat ya Rasulullah ? Rasulullah bersabda:apabila diserahkan sesuatu pekerjaan kepada  yang bukan  ahlinya,maka tunggulah kehancurannya”(H.R Bukhari).Dan hal ini dikuatkan oleh Al  Qur’an  sebagai berikut”Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya”(QS,17:36).Nah demikanlah serba sedikit  mengenai kepemimpinan Nabi Muhammad SAW  sebagai  manajer yang tidak ada duanya itu.Rasulullah,Muhammad  SAW  diutus  untuk memperbaiki  akhlaq moral umat manusia dalam berbagai aspek sosial kehidupannya di alam fana ini,spaya selaras dan serasi dengan perintah Azza wajalla.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls