Jumat, 05 Oktober 2012

10 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Ganja

  1. Memakai ganja adalah perbuatan melanggar hukum. Kamu akan sulit mendapatkan pekerjaan jika pernah dihukum.
  2. Ganja bebahaya. Menghisap ganja meningkatkan resiko kanker dan kerusakan paru-paru. Juga menyebabkan panik, cemas, dan ”parno” (perasaan yang seperti dikejar orang).
  3. Ganja mengurangi kemampuan melakukan aktivitas. Yang membutuhkan koordinasi dan konsentrasi, seperti olah gara, menari, latihan drama, dan belajar.
  4. Memakai ganja mengurangi penilaian orang lain terhadap dirimu. Coba pikir jika kamu berpakaian rapi lalu ada ganja di tanganmu, apa yang kamu lakukan?
  5. Ganja membatasi dirimu. Ganja mengganggu sekolahmu, hubunganmu dengan keluarga dan kehidupan sosial.
  6. Ganja mengganggu cara berfikir dan menilai sesuatu. Hal ini sangat mengundang resiko, seperti kecelakaan, dan kekerasan.
  7. Menghisap ganja tidak menjadikanmu keren (cool). Justru sebaliknya, penampilanmu lusuh.
  8. Ganja menyebabkan ketergantungan. Kamu merasa selalu membutuhkan ganja, dan sulit melepaskan diri darinya.
  9. Menghisap ganja bukan menyelesaikan masalah. Ganja tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan masalah akan lebih berat, karena kamu tidak berusaha mencari penyelesaiannya. Bicarakan masalahmu dengan orang lain yang kamu percayai. Jangan percaya kepada orang yang berkata, bahwa ganja tidak berbahaya atau akan menjadikan hidupmu lebih baik.
  10. Tidak semua orang memakai ganja. Kamu tidak membutuhkannya. Jika kamu pikir, semua orang memakai ganja, kamu keliru di Amerika Serikat lebih dari 80% remaja 12-17 tahun belum pernah memakai ganja. Ganja tidak menjadikanmu bahagia, popular atau dewasa. (RQ@DATIN).
Sumber : “Buku ADVOKASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA, BNN-RI 2009”.

Jaringan Narkoba "Jok Motor" Dibekuk

 JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membekuk jaringan narkoba yang mendistribusikan obat-obatan terlarang dengan menyembunyikannya di jok motor. Dari jaringan internasional ini didapat 805.000 butir pil ekstasi, 2,27 kg sabu dan 280 butir pil Happy Five.
Jaringan narkotika internasional ini terdiri dari delapan orang. Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dapat mengungkap cara kerja kelompok ini setelah melakukan penyelidikan selama tiga bulan.
"Berdasarkan hasil penyelidikan, kelompok ini terdiri dari delapan orang, namun dua tersangka lain masih dalam proses pengejaran," terang Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sujarno dalam rilis di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kamis (4/10/12).
Kelompok ini, terang Sujarno, menggunakan modus yang terbilang baru. Untuk membawa narkotika, mereka melepas busa jok sepeda motor dan menggantinya dengan narkotika milik mereka. Motor yang digunakan pun motor baru dengan surat-surat yang lengkap.
"Seandainya tidak (baru), mungkin modus baru mereka sudah terlacak sejak lama," kata Sujarno.
Menurut Sujarno, jaringan ini mendapat pil ekstasi didapat dari Belanda, sementara sabu didapat dari Iran dan Happy Five dari Malaysia.
"Tersangka ini sendiri dikendalikan oleh sindikat internasional Malaysia," jelas Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji.
Meski telah mengungkap modus kerjanya, namun bagaimana jaringan ini memasuki narkoba ke Indonesia masih terus diselidiki. Polisi yakin jaringan ini tidak menggunakan cara lama untuk masuk Indinesia.
Sementara untuk target pemasaran obat-obat terlarang tersebut, Nugroho menduga kuat targetnya adalah kota-kota besar.
"Saat dikirim, ekstasinya berjumlah 850.000, namun 45.000 di antaranya sudah dipasarkan. Target konsumsi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, Bali dan Palembang. Namun konsumsi terbesar ada di Jakarta dan Bandung," jelas Nugroho.
Omset dari barang bukti yang berhasil diamankan diduga mencapai lebih dari Rp 2,5 miliar, bila dikonversi ke dalam rupiah. Dengan adanya pengungkapan kasus ini juga, hampir 1 juta jiwa dapat terselamatkan dari bahaya narkoba.
"Karena itu, kami dari Polda Metro Jaya tidak akan menyerah dalam mengungkap kasus narkotika, baik jaringan lokal, nasional maupun internasional. Terutama pada event-event tertentu yang dicurigai dapat terjadi peningkatan konsumsi narkoba," pungkas Sujarno. 
sumber :http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/04/17265617/Jaringan.Narkoba.Jok.Motor.Dibekuk

Sabtu, 28 Juli 2012

Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW

Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:

Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.

Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.

Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.

Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.

Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.

Baginda tidak pernah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.

Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.

Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.

Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai marketer ulung,tetapi juga sebagai pemimpin agung  dan  manajer khandal  dalam berbagai bidang  yang tidak ada tandingannya, sehingga berhasil menyatukan kabilah kabilah Arab yang  sebelumnya terpecah belah menjadi suatu bangsa yang  bersatu secara utuh hingga menjadi kekuatan yang amat kuat  ditengah negara di daya waktu itu,yakni Romawi dan Parsia.Sebelumnya  bangsa Arab hanya menjadi bahan tertawaan bangsa bangsa Yunani,Romawi,Parsia.Bangsa Arab sebelum islam hanya terdiri dari berbagai kabilah atau suku yang hanya tunduk kepada kepala sukunya sendiri,sehingga mereka sangat lemah karena tenggelam dalam berbagai konflik internnya sendiri.Dalam sejarah diketahui bahwa  mereka  seringkali berperang dengan kabilah Arab lainnya hanya karena masalah sepele,seperti karena masalah hewan ternak  saja bisa menjadi faktor penyebab utama terjadi perang saudara.Peperangan antar kabilah yang biasanya berlangsung pada siang hari itu karena memperebutkan kepemimpinan,sumber sumber air,dan padang rumput untuk pengembalaan ternak ternak mereka.Konflik tersebut seringkali menyebabkan peperangan yang menumpah darah .Dan peperangan tersebut akan berakhir dengan sendirinya  jika malam tiba,makanya peperangan itu sering disebut juga sebagai hari hari bangsa Arab.
Peperangan itu ada kalanya dinamakan sesuai nama lokasi terjadinya atau nama sumber air yang menjadi penyebabnya,seperti perang ‘Ain Abagh,perang Zi qar,dan perang Syib Jabalah.Dan juga dinamakan dengan nama orang ,hewan  atau apa saja yang menjadi latar belakang terjadinya peperangan tersebut,seperti perang al Basus(nama seorang wanita tua,al Basus)dan perang Dahis wa al Gabra(nama kuda jantan dan unta betina,Dahis dan al Gabra).Peperangan antar kabilah Arab tersebut sudah sering terjadi,sehingga bisa disebutkan peperangan seperti itu dikalangan kabilah kabilah Arab sudah menjadi tradisi.Ketika Muhammad SAW masih remaja konflik konflik antar kabilah Arab masih saja terjadi,yang berhasil  diselesaikan  oleh  beliau dengan mengagumkan.Pada saat hajarul aswad tergeser dari posisinya semula karena banjir besar melanda kota Mekkah,maka semua kabilah Arab menginginkan hanya kabilahnya saja yang akan memeperbaiki kerusakan ka’bah tersebut.Dalam konteks itu nyaris terjadi peperangan antar kabilah ARab,karena  memeperebutkan proses rehabilisasi  batu hitam tersebut.Namun kemudian kepala kepala suku (kabilah)itu memutuskan siapa yang berhak meletakkan batu hitam (hajar  aswad)itu keposisinya semula,adalah orang yang selalu paling terdahulu ada di mesjidil  al Haram di kota Mekkah.Nah,mereka mengutuskan wakil wakilnya dari  setiap kabilah Arab untuk menyaksikan orang yang selalu pertama sekali memasuki Mesjidi   al   Haram itu.Setelah beberapa waktu lamanya mereka mengintai dan menyaksikan siapa yang akan menjadi hakim untuk menyelesaikan masalah mereka ,sesuai solusi yang diputuskan dalam musyawarah di Darud Nadwah  tersebut.Ketika mereka  mengamatinya  dengan seksama selama beberapa waktu lamanya,bahwa   yang  senantiasa dululuan berada di Mesjid  al Haram adalah seorang remaja yang tidak pernah berdusta hingga digelar dengan al Amin.Maka ditetapkanlah bahwa yang menjadi hakim untuk mengentaskan pertikaian mereka adalah Muhammad SAW.Berdasarkan  ketetapan kepala kepala suku Arab di Darun Nadwah(parlemen Arab  sebelum islam)maka Muhammad SAW  meskipun waktu itu sangat muda ,tampil kedepan menjadi seorang hakim yang adil ,jujur untuk mengentaskan pertikaian antara kabilah kabilah Arab  .Dengan sangat ramah dan lemah lembut Muhammad SAW minta kepada tokoh tokoh Arab untuk memberikan sepotong kain kepada beliau,lalu kain tersebut dihamparkan dan Muhammad SAW  mengambil batu hitam tersebut dan meletakkannya keatas kain itu.Kemudian beliau menyeruh setiap kepala suku kabilah Arab  yang bertikai itu bersama sama mengangkat kain yang berisi batu hitam tersebut .Selanjutnya dengan tangannya sendiri ,Muhammad SAW mengambil batu hitam itu lalu meletakkannya keposisinya semula.Dan selesailah tugas beliau sebagai hakim ,yang disambut gembira   oleh kabilah kabilah Arab yang  sebelumnya nyaris menumpahkan darah sesamanya.Kebijakan Muhammad SAW  diterima dengan baik oleh para tokoh kabilah Arab yang lebih senior  dan  kharismatik tersebut.Kepemimpinan Muhammad SAW sudah tampak sejak beliau belum diangkat menjadi utusan Allah,serta beliau berhasil menjadi manajer yang bisa menyelesaikan suatu konflik dengan sangat adil dan bijaksana.Sehingga Muhammad SAW  dijuluki “al Amin”oleh kabilah kabilah Arab ,yang merupakan salah satu kebijakan juridis yang sangat mengagumkan yang dipraktikkan dengan amat brilian dikala belahan dunia lainnya masih mempraktikkan kebiadaban,kekejian,kekejaman yang kuat atas pihak yang lemah.
Barangkali  sebuah hadist berikut yang diriwayatkan oleh Amad,Tirmizi,Nasa’i dan Darimy dari cucu beliau ,Hasan bin Ali bin Abi Thalib  merupakan bukti kehebatannya baik sebagai pemimpin maupun manajer :Nabi Muhammad SAW bersabda:”Tinggalkanlah apa apa yang meragukanmu dan berbaliklah kepada apa apa yang tidak meragukanmu.Kebenaran adalah ketenangan ,dan kepalsuan adalah keragu raguan”.Pada hadist lainnya beliau bersabda pula”Apabila amanat disia siakan ,maka tunggulah kehancurannya,berkata seseorang:bagaimana caranya menyia nyiakan amanat ya Rasulullah ? Rasulullah bersabda:apabila diserahkan sesuatu pekerjaan kepada  yang bukan  ahlinya,maka tunggulah kehancurannya”(H.R Bukhari).Dan hal ini dikuatkan oleh Al  Qur’an  sebagai berikut”Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya”(QS,17:36).Nah demikanlah serba sedikit  mengenai kepemimpinan Nabi Muhammad SAW  sebagai  manajer yang tidak ada duanya itu.Rasulullah,Muhammad  SAW  diutus  untuk memperbaiki  akhlaq moral umat manusia dalam berbagai aspek sosial kehidupannya di alam fana ini,spaya selaras dan serasi dengan perintah Azza wajalla.

Rabu, 25 Juli 2012

Si Miskin Menolong Orang Miskin

Katika saya silaturrahim ke kediaman Buya Ahmad Safi’i Maarif, mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang hingga usia senja masih giat bergulat dengan aktivitas pendidikan dan kemanusiaan, Beliau sedang berada di sebuah masjid sederhana dekat rumahnya. Di masjid itu Beliau menghabiskan waktu petang, baik untuk salat Magrib dan Isya, maupun untuk memberi kesempatan bercengkerama kepada banyak orang yang ingin menemui.
Beliau lalu bertutur tentang kegelisahan selaku orang tua melihat demikian seringnya tragedi kemanusiaan terjadi akhir-akhir ini. Tragedi pembantaian di Mesuji dan terakhir di Bima, misalnya, adalah tamsil buruk dari punahnya budaya luhur dan cinta kasih di negeri ini. Bahkan budaya korupsi, hemat Beliau, telah sampai ke titik nadir ketiadaan moral. Kepedulian penguasa terhadap kepentingan kemanusiaan semakin lusuh, dan bila tidak segera ditemukan solusinya, ke depan bukan hanya akan menyebabkan Indonesia kehilangan orientasi, tetapi juga akan benar-benar gagal menjadi bangsa beradab.
Namun, di balik kegelisahan itu, saya melihat ketulusan, semangat, dan harapan yang begitu kuat memancar dari wajah Buya. Berkali-kali Beliau mengatakan: Harus segera ada solusi! Harus! Lalu, Buya bercerita tentang perjalanannya ke India pada 14 November 2011.
Alkisah, tanpa hubungan pendahuluan yang intens, Buya diundang ke kota Bhubaneswar, Negara Bagian Orissa, India, oleh seorang lelaki muda bernama Achyuta Samanta. Di tempat kelahirannya, Samanta dikenal sebagai the poorest of the poor: orang termiskin di tengah kehidupan orang-orang miskin.
Hal menarik dari kisah yang dituturkan Buya adalah pilihan hidup Samanta yang menjauhi keserbamewahan tetapi setiap waktu mampu memberikan kemewahan hidup kepada orang-orang di sekitarnya. Bayangkan, begitu Buya tiba di Bandara Biju Patnaik, Beliau dijemput oleh Dr Mahendra Prasad, Direktur Hubungan Internasional Universitas Kalinga Institute of Industrial Technology (KITT) dengan mobil yang cukup mewah.
Sepanjang perjalanan ke Hotel Trident, Mahendra Prasad menjelaskan kepada Buya tentang sosok Samanta selaku pendiri KIIT dan KISS (Kalinga Institute of Social Sciences).
Belum berumur 20 tahun, KIIT dan KISS sudah tampil sebagai salah satu universitas kelas dunia dengan 36.000 mahasiswa, termasuk mahasiswa asing. KISS dibangun untuk mendidik anak-anak termiskin dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Ada 10.000 siswa dan mahasiswa miskin ditampung dan dididik secara gratis oleh KISS. Pejabat-pejabat KIIT dan KISS bekerja di ruangan ber-AC, mobil mewah, dan berdasi.
Sore di hari yang sama, Buya diajak menyimak kehidupan kota Bhubaneswar oleh seorang pemuda bernama Chitta Ranjan Panda, asisten liaison officer Universitas KIIT. Buya dan Chitta lalu mengunjungi Candi Surya, peninggalan Kerajaan Kalinga, dan ke pantai melihat matahari terbenam dengan mobil KIIT yang mewah. Tetapi mobil pribadi yang dikendarai Samanta hanya mobil sederhana yang hingga 10 tahun tak tergantikan.
Baru dikeesokan harinya, Selasa 15 November, Buya diajak mengelilingi lingkungan kampus KIIT dan KISS yang sedang membangun gedung-gedung baru untuk kelas tambahan bagi peserta didik yang berasal dari kalangan orang-orang miskin itu.
Di hari pertama bertemu Samanta, Buya mengatakan bahwa dirinya tak pantas dikagumi dan mendapatkan undangan khusus untuk menceramahi 15.000 siswa dan mahasiswa miskin yang berdisiplin tinggi di lapangan terbuka kampus KISS. ”Tak ada gunanya Anda mengundang saya ke sini. Saya bukan siapa-siapa dibanding Anda.”
Dengan tetap menjaga sikap santun dan hormat, Samanta membalas ucapan Buya. ”Jangan berkata begitu. Saya mengagumi Anda.”
Namun, yang sulit dibayangkan adalah pilihan hidup Samanta yang memilih tinggal di rumah sewa dan berkantor di bawah pohon, dengan sebuah meja kuno dan beberapa kursi plastik. Di kantornya itu Samanta menerima tamu mulai dari orang termiskin sampai presiden, menteri, gubernur, pemenang Hadiah Nobel, Hadiah Magsaysay, pejabat KIIT/KISS, dan tokoh-tokoh dunia lainnya.
Pulang dari India, Buya, yang lebih mengagumi Samanta ketimbang dirinya sangat berharap sosok Samanta juga muncul di negeri ini.

sumber :  http://sosok.kompasiana.com/2012/04/09/si-miskin-menolong-orang-miskin/

Melongok Kehidupan Orang Pinggiran







Hujan malam ini mengundang dan mengingatakan kehidupan orang penggiran yang betapa lemahnya mereka untuk bisa mendapatkan sesuap nasi dalam hidup kemiskinan. Perjuangan untuk mempertahankan hidup selalu mereka hadapi dengan berbagai ujian dan cobaan. Mereka pantang menyerah, mereka selalu semangat, mereka selalu tersenyum walau badai derita meliputi kehidupannya !!! alangkah hebatnya mereka bisa menerima kekurangan dengan ke ikhlasan. Mungkin mereka miskin secara materi yang hanya hidup sering menahan lapar dan tinggal dalam gubug reot yang apabila terkena angin mudah roboh, terkena hujan maka atap – atapnya tempat berteduh bocor. Namun, miskinnya mereka dalam materi membuat mereka kaya akan jiwa, pandai bersyukur, pandai mendekatkan dirinya pada sang pangeran penguasa alam jagad raya, yaitu Allah SWT.
Zona tidak nyaman mereka geluti tiap hari berprofesikan tergantung pada musim alam, dimana alam adalah sahabat mereka dalam roda – roda kehidupan. Penghasilan yang begitu minim membuat mereka berpandai – pandai mengelola atau membagi kebutuhan dalam keterbatasan sehari-hari. Lalu berpangku pada kesehatan karena yang satu ini adalah tonggak dimana fungsi paling penting untuk menyambung nyawa. Ketika sakit maka tak ada daya, jangankan biaya untuk berobat, untuk mengganjal perut saja butuh pengorbanan dan perjuangan. Ini kah yang disebut belajar pada kesabaran ??!
Luar biasa !!! indahnya raut wajah mereka kala bisa tersenyum dan tertawa bersama keluarga ataupun lingkungan masyarakat sekitar walau yang sebenarnya yang dialami adalah kehidupan lara. Sekiranya itu lah penghibur hati penenang diri disaat-saat kebersamaan.!! menutup keluh kesah dengan saling berbagi karena disitulah cara mereka menemukan kebahagian.
Ini lah kehidupan orang pinggiran, menempuh berbagai cara untuk sebuah kesejahteraan !!! mengandalkan diri dengan apa yang ada di alam serta berharap ridho illahi. Betapa Perjalanan hidup yang ditempuh berhadapan dengan kerikil – kerikil tajam yang bisa mengoyakan jiwa dan raga. Namun, tetap tegar dan selalu siap dengan terpaan – terpaan yang menghadangnya..!!! apa yang menimpa adalah ratapan yang selalu membawa makna dan hikmah pada kehidupan.

Narkoba

NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls